Sabtu, 03 Oktober 2020

TEKS PUISI BAGIAN 2

 SIMPULAN UNSUR PEMBANGUN DAN MAKNA PUISI 



PERHATIKAN VIDEO PEMBELAJARAN BERIKUT




Setelah Memperhatikan video di atas, kerjakan Tugas berikut dengan sungguh-sungguh!

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSf3bbClUbIxqBtMHarWPS5OB1U6QUJ0ZQw4XWTLaxRTV9BPag/viewform?usp=sf_link

Catatan : Sebagai bahan belajar dan penunjang, silakan dibaca buku PR Bab 4 Kreatif Berpuisi



LITERASI

Sebelum menggunakan majas dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dahulu apa itu definisi majas perlu kamu ketahui. Majas didefinisikan sebagai gaya bahasa untuk menyampaikan pesan dengan cara kiasan. Majas menunjukkan makna tidak sebenarnya menggunakan cara imajinatif. Tujuannya, membuat pembaca mendapatkan perasaan emosional dari gaya bahasa yang digunakan.
Terdapat berbagai macam jenis majas dalam bahasa Indonesia. Secara umum, jenis majas dibedakan menjadi majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan. Perbedaan jenis majas tersebut akan berpengaruh terhadap cara pengungkapan dan makna kiasan. Jenis jenis majas dan contohnya akan dijabarkan lebih lanjut.

Mamikos akan menjabarkan macam macam majas dan contohnya. Gunakan majas sesuai konteks pembicaraan atau konteks kalimat yang sedang digunakan.

1. Majas-Majas Perbandingan

Majas perbandingan mencakup seluruh jenis majas yang tujuannya menyandingkan atau membandingkan sebuah objek dengan objek lainnya. Cara untuk membandingkan bisa dengan menyamakan objek, melebihkan satu objek dari objek lainnya, atau dengan menggantikan posisi objek. Jenis majas perbandingan masih dibagi menjadi beberapa macam. Berikut adalah jenis dan contoh majas perbandingan.

Majas Personifikasi

Majas personifikasi merupakan majas dengan gaya bahasa yang memanusiakan benda. Maksudnya, benda mati diibaratkan memiliki sifat seperti manusia atau meng-orang-kan benda mati.

Contoh Majas Personifikasi:

1. Ia membiarkan pulpen itu menari-nari di atas kertas untuk menghasilkan tulisan mengagumkan.
Keterangan: pulpen diibaratkan bisa menari seperti manusia, padahal seharusnya tidak bisa.

2. Daun yang tertiup angin berjoget layaknya tidak memiliki masalah.

Majas Metafora

Majas metafora merupakan majas yang menggunakan objek dengan sifat sama seperti pesan yang akan diutarakan. Objek tersebut akan dibandingkan dengan objek dengan sifat sama, tetapi bukan manusia.

Contoh Majas Metafora:

1. Meskipun Stella adalah anak emas, dia tidak pernah manja pada orang tuanya. (Anak emas= anak kesayangan)

2. Warga yang ketahuan mencuri akan menjadi buah bibir orang-orang di sekitarnya. (Buah bibir= bahan pembicaraan)

Majas Asosiasi

Majas asosiasi merupakan majas dengan penggunaan ungkapan untuk membandingkan dua objek berbeda yang dianggap sama. Penanda majas ini adalah penggunaan kata ‘bagaikan’, ‘seperti’, atau ‘bak’.

Contoh Majas Asosiasi:

1. Wajah kedua orang itu sangat mirip bak pinang dibelah dua.

2. Lamaran pemuda itu diterima bak gayung bersambut.

Majas Hiperbola

Majas hiperbola merupakan majas untuk mengungkapkan suatu hal secara berlebihan. Bahkan, tidak jarang pada kalimat ungkapan majas hiperbola ini tidak masuk akal.

Contoh Majas Hiperbola:

1. Ayah bekerja siang malam membanting tulang tanpa memperhatikan kesehatannya sendiri.

2. Belum kering air matanya, ia sudah dibuat sedih dengan kenyataan bahwa temannya juga pergi.

Majas Eufemisme

Majas eufemisme merupakan majas untuk menggantikan kata kurang etis dengan kata sepadan yang lebih halus.

Contoh Majas Eufemisme:

1. Penderita difabel tetap bisa mengikuti kegiatan perkuliahan dibantu oleh dosen khusus.

2. Penyandang tuna rungu bisa mengakses layanan perpustakaan kampus.

2. Majas-Majas Pertentangan


Majas pertentangan mencakup seluruh jenis majas yang menggunakan kata kiasan bertentangan dengan fakta sesungguhnya.

Majas Litotes

Majas litotes merupakan majas dengan gaya bahasa melebih-lebihkan atau hiperbola, tetapi dipersempit pada makna untuk merendahkan diri.

Contoh Majas Litotes:

1. Jangan sungkan untuk mampir ke gubuk kami apabila Anda memiliki waktu luang.

2. Silahkan mencicipi makanan sederhana yang kami sajikan.

3. Ayah membeli mobil butut dengan seluruh uang yang dimilikinya.

3. Majas-Majas Sindiran


Majas sindiran merupakan majas yang menggunakan kata kiasan untuk menyindir keadaan atau seseorang. Majas sindiran dibedakan menjadi beberapa macam.

Majas Ironi

Majas ironi merupakan jenis majas sindiran yang menggunakan kata-kata bertentangan dengan fakta. Pada majas ironi, bagian awal kalimat seakan-akan memuji tetapi sebenarnya sedang menyindir.

Contoh Majas Ironi

1. Rajin sekali, jam sembilan baru bangun.

2. Sudah berapa hari tidak mandi? Kok badanmu sangat harum.

Majas Sinisme

Majas sinisme adalah majas yang menyampaikan sindiran secara langsung pada objek yang dimaksud.

Contoh Majas Sinisme:

1. Gulingmu sangat bau, seperti tidak pernah dicuci.

2. Badannya gemuk sekali seperti orang yang kelebihan gizi.

3. Paman itu terlalu baik, sampai-sampai semua barangnya dibagikan pada orang lain.

4. Majas Penegasan


Majas penegasan merupakan jenis majas untuk membuat pembaca atau pendengar setuju pada kalimat yang diutarakan.

Majas Pleonasme

Majas pleonasme merupakan majas yang menggunakan kata bermakna sama untuk menegaskan sesuatu.

Contoh Majas Pleonasme:

1. Majulah ke depan agar orang-orang bisa menyaksikan penampilanmu.

2. Turunkan tangan ke bawah setelah menjawab soal yang diberikan guru.

3. Jangan berharap bisa mundur ke masa lalu karena kamu sedang hidup di masa kini.

Majas Repetisi

Majas repetisi adalah majas yang menggunakan kata berulang pada kalimat.

Contoh Majas Repetisi:

1. Dia adalah penyebabnya, dia si perusak barang, dia yang membuat kotak ini rusak.

2. Saya ingin menjadi lebih baik, saya ingin membanggakan orang tua, saya ingin membuat mereka bahagia.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar